Nama Bukit Tangkeban berasal dari salah satu dukuh atau dusun di Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Wisata alam kaki Gunung Slamet ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Pemalang.
Bukit Tangkeban sangat cocok untuk kalian menunggu waktu berbuka puasa. Di sini bisa ngabuburit bareng teman-teman, keluarga, atau bahkan sendirian.
Dijamin di Bukit Tangkeban suasana ngabuburit kalian akan lebih romantis. Sambil menunggu adzan Maghrib kalian bisa menikmati pemandangan Gunung Slamet, sunset, dan udara bersih pegunungan Pemalang selatan.
Mulai tanggal 23 April 2021 kafe di Bukit Tangkeban juga sudah bisa melayani pengunjung. Sebelumnya selama 10 hari pertama Ramadan kafe ini memang sengaja tidak dibuka. Jadi, setelah ngabuburit kalian bisa langsung buka puasa di kafe Bukit Tangkeban.
Di dalam kafe kalian bisa memesan beragam menu buka puasa. Aneka minuman hangat serta dingin juga tersedia. Nah, sambil buka puasa kalian bisa menyaksikan kerlap-kerlip lampu dari perdesaan di sekitar Kaki Gunung Slamet.
Dari kafe Bukit Tangkeban kalian juga bisa mendengar lantunan suara adzan yang berasal dari masjid-masjid di desa sekitar Kecamatan Pulosari. Jadi, selain romantis tempat ini pun menyuguhkan pengalaman religi bagi siapa saja yang datang.
Bagaimana cara kalian salat Maghrib di Bukit Tangkeban? Jangan khawatir, di Bukit Tangekeban sudah tersedia musala bagi para pengunjung. Jadi kalian tidak perlu buru-buru pulang karena bisa salat Maghrib di tempat ini.
Sekarang Bukit Tangkeban punya banyak wahana baru bagi anak-anak. Wahana baru ini sangat menarik sekaligus edukatif. Wahana ini cocok untuk mengalihkan perhatian anak-anak yang sedang belajar menahan lapar dan haus (puasa).
Oh iya, pengelola Bukit Tangkeban baru saja membangun jalan baru untuk mempermudah pengunjung mencapai Bukit Tangkeban. Jalan baru ini lebih lebar mirip jalan tol sehingga bus besar pun bisa masuk.
Bagaimana dengan akses jalan yang lama? Jalan yang lama masih digunakan untuk akses warga setempat menuju ladang. Sedangkan untuk wisatawan Bukit Tangkeban jalan tersebut sudah ditutup. Semua pengunjung sudah diarahkan satu pintu melewati jalan baru yang lebih lebar.
Kalau kalian bingung akses jalan ke Bukit Tangkeban bisa tanya ke google. Kalau masih tetap bingung bisa bertanya langsung ke warga Nyalembeng atau petugas jaga yang ada sebelum pintu masuk Bukit Tangkeban.
Ayo kita ngabuburit di Bukit Tangkeban..
Penulis: Adi Farid (Warga Nyalembeng)