Berapa harga takjil di tempatmu? Rp 5000, Rp 6000 atau Rp 10.000? Ada tidak yang lebih murah dari itu?
Nah, kali ini saya akan cerita soal takjil seharga Rp 2000 di Kecamatan Moga. Eits, jangan berfikir ini takjil murahan ya?
Justru sebaliknya, takjil di Pemalang selatan ini tergolong unik serta langka.
Ali Musyafa merupakan penjual biji salak warna ungu seharga Rp 2000. Bahan baku biji salak ungu ialah ubi jalar berwarna ungu. Sebagai informasi tanaman jenis ini sudah sangat langka di pasaran.
Saya tertarik dengan biji salak buatan Ali. Awalnya saya mengira warna takjil tersebut hasil rekayasa pewarna buatan. Ternyata itu memang warna asli.
“Biji salak ungu banyak peminat, sayang bahan bakunya sangat langka. Susah dicari,” ujar Ali.
Ali tinggal di Dukuh Patoman Desa Mandiraja. Tiap sore, menggunakan motor bebek, dia keliling menjual biji salak ungu. Dia melewati beberapa desa seperti Gendowang, Kebanggan, dan Pasar Moga.
Ali biasa berangkat dari rumah pukul 14.30 WIB dan pulang pukul 17.30 WIB. Dia membawa 60 plastik takjil Ramadan.
Sebenarnya tidak hanya biji salak ungu, Ali juga menjual biji salak kuning serta kembang pacar. Semua dijual dengan harga sama: Rp 2000.
“Kalau tidak habis biasanya saya sumbangkan ke musala dekat rumah,” ujar Ali.
Kemarin saya tanya bagaimana Ali bisa menjual takjil semurah itu. Apakah ongkos produksi sudah sebanding dengan nilai jual? Belum lagi biaya bensin yang harus dikeluarkan karena harus muter-muter di beberapa desa.
Ali mengakui seharusnya harga standar takjil bisa di atas Rp 2000. Tapi bagaimanapun juga dia harus memahami kondisi ekonomi masyarakat setempat akibat pandemi. Jadi, menurutnya ini tergantung niat serta strategi bisnis si pedagang itu sendiri.
“Ya harus pinter-pinter cari tempat belanja yang hargane miring. Bahan baku ubi juga dibeli langsung dari petani, jadi hargane lebih murah,” ujar Ali.
Agar semua dagangan ludes Ali punya startegi khusus. Sebelum keliling dia menghubungi teman-teman lama masa SMP serta kenalan lain. Melalui Whatsapp dia menawarkan takjil seharga Rp 2000 dengan imbalan langsung diantar sampai depan rumah.
Wah keren banget, ini sih bisa jadi inspirasi nih kak….
respect deh buat Ali
wah..yang ini kelewatan ..
wah..yang ini kelewatan ..