Muhammad Nuskhi, Sekjen Pertama HMI MPO Berpulang

0
Sumber foto fapet.unsoed.ac.id

Saya tidak pernah sekalipun berbincang dengan beliau. Saya hanya mengenal nama dari mulut ke mulut serta melihat aktivitas beliau di Masjid Fatimatuzzahra Grendeng sekitar Unsoed Purwokerto.

Bulan Ramadan tahun 2005 masjid paling favorit di Unsoed (karena sering gelar buka puasa gratis) menggelar pengajian akbar. Pengurus masjid mengundang tokoh nasional Amien Rais. Jemaah pun membludak, mahasiswa serta warga Purwokerto tumpah-ruah menghadiri acara tersebut.

Saya sangat terkesan dengan isi pengajian akbar itu. Di dalam masjid tidak ada seremonial basa-basi. Isi pengajian tidak sekadar ceramah agama, justru banyak dibahas uraian kritis kondisi sosial politik Tanah Air.

Hari itu untuk pertama kali saya melihat tepuk tangan serta tanya jawab di pengajian akbar sebuah masjid. Pengajian pagi itu layaknya sebuah talkshow. Dan, semua keriuhan itu dibuka sekaligus dimoderatori oleh Ketua Takmir Masjid Fatimatuzzahra yang banyak orang Purwokerto menyebutnya sebagai ustaz Nuskhi.

Di beberapa bulan kemudian, saat saya aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saya banyak mendengar nama beliau. Nuskhi sering disebut dalam forum Latihan Kader (LK 1) HMI khususnya saat materi Sejarah HMI. Setiap pemateri  mengaitkannya dengan sejarah berdirinya HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) pada sekitar 1986-1987 (jelang dan sesudah Kongres HMI ke-16 di Padang Sumatera Barat)

Prof Agussalim Sitompul, begawan sejarah HMI, dalam beberapa kesempatan di Purwokerto selalu menyebut nama Nuskhi. Menurut sejarawan yang sudah keliling Nusantara berbicara HMI di forum LK 1, LK II, dan LK III itu, Nuskhi dan HMI Cabang Purwokerto punya andil besar bagi berdirinya HMI MPO.

Sejarah HMI menyebut (semoga saya tidak keliru) Nuskhi yang waktu itu Sekretaris HMI Cabang Purwokerto, dalam kongres pertama HMI MPO tahun 1987 didaulat menjadi Sekjen PB HMI MPO. Beliau menjadi pimpinan puncak mendampingi Eggi Sudjana sebagai Ketua Umum.

Muhammad Nuskhi (berkacamata/tengah) dalam kegiatan KAHMI Banyumas, belum lama ini. Dok Facebook Ahmad Sabiq.

Menyatukan HMI dari Purwokerto

Perjumpaan saya dengan Dosen Fakultas Peternakan Unsoed ini terjadi pada 2010. Waktu itu saya diundang hadir di Sekretariat HMI MPO Cabang Purwokerto. Seingat saya kantor sekretariat tersebut berada di pertigaan Purwosari Purwokerto Utara (Jalan Riyanto).

Di forum itu saya ditemani Khusnul Imanuddin, mahasiswa Fisip Unsoed yang beberapa tahun kemudian menjadi Ketua HMI Badko Jateng-DIY. Ternyata selain puluhan anggota HMI MPO, di forum itu Nuskhi juga hadir.

Seingat saya diskusi itu sebagai persiapan HMI MPO Cabang Purwokerto menghadiri Kongres yang akan berlangsung di Yogyakarta. Jadi forum tersebut membahas banyak isu yang sekiranya penting untuk disampaikan di forum kongres.

Saya tidak ingat detil apa saja yang beliau sampaikan di forum diskusi. Saya hanya ingat beliau sangat antusias dengan apa yang saya sampaikan kepada forum.

Waktu itu saya sampaikan usul agar HMI MPO dan HMI DIPO di Purwokerto bergabung alias islah. Sebagai Ketua Umum HMI (DIPO) Cabang Purwokerto saya mengusulkan dua HMI itu menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) bersama. Beliau sangat sepakat dengan ide saya ini.

Nuskhi mendorong forum agar segera merespon usul islah tersebut. Menurut beliau sudah tidak ada alasan substansial lagi bagi dualisme HMI. Sayang, setelah hari itu tidak ada lagi pembicaraan soal islah HMI.

Itulah satu-satunya kesempatan saya bersua dengan beliau. Saya jarang melihat beliau di Masjid Fatimatuzzahra lagi. Justru dalam beberapa kesempatan saya mendengar khutbah beliau di Masjid Agung Alun-alun Purwokerto. Isi khutbah beliau masih selalu menyegarkan, penuh semangat, aktual, dan pastinya tidak bikin ngantuk.

Lima tahun terakhir saya mendengar Nuskhi mulai menghadiri kegiatan HMI DIPO. Antara lain pelantikan HMI DIPO Cabang Purwokerto Periode 2016-2017. Beliau juga aktif dalam kegiatan Korps Alumni HMI (KAHMI) Banyumas yang kebanyakan anggotanya justru mantan aktivis HMI DIPO. Beliau sedang benar-benar mendorong penyatuan HMI.

Pagi ini, Selasa 22 Juni 2021, saya mendengar kabar Sekjen Pertama PB HMI MPO ini meninggal. Kabar ini mengingatkan saya kepada Purwokerto, podium khutbah Masjid Fatimatuzzahra, dan sejarah Nuskhi dengan HMI MPO-nya.

Kebetulan atau tidak, hari meninggalnya beliau bersamaan dengan peringatan Hari Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Piagam Jakarta merupakan kesepakatan bersejarah antara tokoh nasional kebangsaan dan Islam kebangsaan tentang dasar negara Indonesia (Pancasila).

Satu tokoh nasional yang banyak dikaitkan dengan Piagam Jakarta itu adalah Ki Bagus Hadikusumo. Ki Bagus Hadikusumo merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Informasi yang saya dengar Nuskhi merupakan cucu dari tokoh besar Muhammadiyah tersebut.

Selamat jalan ustaz, selamat jalan Kanda. Saya pernah sangat antusias membaca sejarah hidupmu di HMI.

 

Agus Setiyanto

Ketua HMI Cabang Purwokerto 2009-2010

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here