Ndalem Notonegoro: Rumah Sejarah Bupati Pemalang

0
Bagian depan Rumah Sejarah Ndalem Notonegoro.

Ndalem Notonegoro merupakan bekas rumah Bupati Pemalang bernama Raden Adipati Notonegoro. Beliau memerintah tahun 1858-1859.

Ndalem Notonegoro berlokasi di belakang kompleks Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pemalang. Untuk menemukan rumah bersejarah ini Anda bisa melalui gang di sebelah timur LP yang berada di depan SMA N 3 Pemalang.

Anda juga bisa melalui sebuah gang di depan Taman Kiai Makmur. Taman ini berada di Jalan Kiai Makmur. Secara persis di depan gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Pemalang.

Ndalem Notonegoro berbentuk rumah joglo. Dulu rumah ini menghadap utara (Alun-alun Pemalang) tapi sekarang menghadap ke selatan. Menghadap gang lurus yang berujung di Taman Kiai Makmur.

Rumah bersejarah ini masih kosong. Tampak sejumlah perbaikan baru selesai dilakukan. Satu-satunya informasi yang bisa dibaca adalah sebuah tulisan di bagian dinding belakang rumah.

Tulisan itu memuat informasi bahwa rumah itu dibangun tahun 1825 dan diperbaiki tahun 1989. Jadi dari prasasti itu kita tahu bahwa rumah Ndelem Notonegoro berumur hampir 200 tahun.

Rumah Sejarah Ndalem Notonegoro zaman dulu menghadap utara.

Ndalem Notonegoro sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB). Rumah ini juga sudah menjadi milik Pemerintah Kabupaten Pemalang setelah tahun 2017 dibeli dari ahli waris Notonegoro. Ke depan rumah ini akan menjadi seperti museum Pemalang.

Menurut catatan sejarah, Notonegoro merupakan Bupati Pemalang yang memindahkan pusat pemerintahan dari Desa Bojongnangka ke Kelurahan Kebondalem. Baik Bojongnangka maupun Kebondalem berada di Kecamatan Pemalang. Di zaman Bupati Notonegoro, Pendopo Kabupaten Pemalang berlokasi di tempat yang saat ini digunakan sebagai Gedung Olahraga Kridanggo (timur Alun-alun Pemalang).

Notonegoro sendiri merupakan anak dari Sosrodiningrat. Sosrodiningrat merupakan Bupati Pemalang tahun 1821-1829. Konon bupati ini banyak membantu perjuangan Diponegoro melawan Belanda pada waktu Perang Jawa (1825-1830) sehingga akhirnya dicopot oleh Belanda.

Kisah Sosrodiningrat ini masih menjadi misteri di Pemalang. Konon karena menghindari kejaran tentara Belanda beliau menghilang secara misterius di daerah Sigeseng (masuk Kecamatan Petarukan). Zaman dulu Sigeseng terkenal sebagai daerah angker di Pemalang.

Darwis Dahlan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here