Blumbang Taman atau Sumur Taman ada di Dusun III (Klarasan dan Jetis) Desa Taman Kecamatan Taman. Selain Blumbang Taman dan Sumur Taman masyarakat lokal juga menyebut tempat ini sebagai Banyu Taman. Mata air di tengah kebun ini diselimuti mitos.
Zaman dulu banyak orang tua menyuruh anak-anak mereka mandi di tempat ini. Mandi Banyu Taman diyakini bisa bikin otak anak jadi encer. Ritual mandi Banyu Taman biasanya dilakukan jelang atau ketika musim ujian sekolah sedang berlangsung.
Orang-orang yang lama menjomlo, baik laki-laki maupun perempuan, juga datang ke Blumbang Taman untuk mandi. Ritual mandi cari jodoh ini biasa dilakukan pada Jumat Kliwon, siang maupun sore. Mereka berharap setelah mandi bisa segera bertemu jodoh idaman.
Masyarakat juga menganggap Banyu Taman sangat bertuah. Pernah ada kasus pencurian uang di sebuah kantor perusahaan swasta. Si bos mencurigai pelaku pencurian adalah orang dalam di kantor itu sendiri. Kemudian si bos mengambil Banyu Taman dan menyuruh para karyawan yang dicurigai bersumpah tidak mencuri uang dan setelah itu meminum air yang dianggap sangat keramat tersebut.
Ajaib. Setelah bersumpah dan minum Banyu Taman, si pencuri mendadak ditimpa penyakit aneh. Kejadiannya mirip sinetron religi yang pernah viral di stasiun tivi nasional.
Karena itu pelaku pencurian, tukang fitnah, atau peselingkuh tidak berani coba-coba sumpah-sumpahan dan meminum air dari Blumbang Taman. Mereka meyakini Ritual Sumpah Banyu Taman memiliki khasiat magis bahkan mematikan.
Sampai hari ini Ritual Sumpah Banyu Taman masih lestari. Blumbang Taman tetap ramai dikunjungi orang-orang yang sengaja datang dengan berbagai persoalan. Informasi dari warga sekitar para pengambil Banyu Taman kebanyakan justru dari luar Desa Taman. Banyak di antaranya dari Pekalongan.
Latar belakang keberadaan Banyu Taman punya cerita tersendiri. Konon letak kubangan mata air ini ada di desa sebelah yakni Desa Beji Kecamatan Taman. Singkat cerita oleh orang sakti blumbang itu secara gaib dipindahkan ke Desa Taman. Itulah mengapa sampai sekarang ada orang Pemalang yang menyebut Blumbang Taman/Sumur Taman/Banyu Taman sebagai Blumbang Beji.
Banyu Taman pernah digunakan dalam prosesi sakral di Kecamatan Taman. Waktu itu semua kentongan milik 21 desa di Kecamatan Taman dikumpulkan dekat Blumbang Taman. Satu per satu kentong itu diguyur atau dimandikan menggunakan Banyu Taman yang dianggap sangat suci.
Informasi dari warga setempat Blumbang Taman juga pernah dikunjungi calon bupati dan wakil bupati. Mereka datang pada musim kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tidak jelas ritual apa yang dikerjakan. Apakah mandi, ambil air, atau sekadar berdoa di sumur ini?
Penulis: Kus